Foto: Chevrolet Indonesia. |
Persaingan
pasar mobil Tanah Air yang semakin ketat ditengarai menjadi
penyebab utama pamitnya GM. “Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan (secara)
berkesinambungan”, jelas Hector Villarreal, President GM
Asia Tenggara.
Untuk
diketahui, GM merupakan induk dari merek Chevrolet. Merek ini telah lama
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dengan keputusan tersebut artinya
produk-produk Chevrolet seperti Spark, Trax dan sang legenda railblazer tak akan lagi menghiasi pasar nasional.
Melalui
merek Chevrolet grup ini telah mengakar kuat dan memiliki penggemar tersendiri
di Indonesia. Banyak komunitas otomotif telah terbentuk karenanya. Populasi mobil
Chevrolet di jalan raya pun jumlahnya tak sedikit.
Untuk
menepis kekhawatiran konsumen terhadap mobil yang dimilikinya pihak GM berjanji
akan tetap memberikan layanan purna jual meski sudah tak lagi hadir di
Indonesia. “Para pemilik Chevrolet juga dapat memastikan bahwa kami akan tetap
mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna
jual. Kami akan tetap melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan
Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia”, ungkap Villareal.
Jaminan ini juga termasuk pada layanan klaim garansi.
Sebagai
catatan, GM bukan pabrikan Amerika pertama yang memutuskan hengkang dari
Indonesia. Langkah serupa telah diambil oleh kompatriot mereka, Ford, pada
tahun 2016 silam.
(OTK/MSY)