Sarung Atlas Favorit 500. Foto: Writeitmagazine/UPG |
Write it - Toko swalayan versi kecil atau minimarket terus
tumbuh dan berkembang. Sejak era 2000-an
tren kemunculannya sangat masif. Kini kita dapat menjumpai minimarket di
pelbagai tempat. Di jalan raya, di perkampungan, di stasiun kereta api, di SPBU
atau di banyak tempat yang dahulu tak pernah terbayangkan.
Lazimnya minimarket, toko ini menyediakan pelbagai
kebutuhan manusia. Mulai dari perlengkapan mandi, alat-alat listrik, makanan
ringan sampai makanan berat, bahkan pakaian dalam. Semua bisa dijumpai di minimarket.
Sarung, sebagai bagian dari sandang, ternyata juga
bisa ditemui di minimarket. Berdasarkan pantauan kami, sarung telah menghiasi
rak-rak minimarket sejak beberapa tahun terakhir. Atau setidaknya sejak tahun
2017. Harganya pun terbilang “standar” atau “wajar”. Terkadang harganya sama
seperti harga di retail besar, mall,
atau toko khusus yang menjual sarung. Terkadang, justru lebih murah.
Di beberapa minimarket kota Bandung, terpampang
belasan kotak sarung yang menghiasi rak. Rak ini cukup dekat dengan meja kasir.
Pilihan motif dan warnanya cukup beragam. Tetapi jika ditelisik lebih jauh
setiap model hanya memiliki satu unit. Sehingga kita tidak bisa membeli
beberapa sarung dengan motif dan warna yang sama persis.
Tentu jumlah ini tergolong sedikit jika dibandingkan
dengan toko khusus sarung atau retail besar. Tetapi juga tak bisa dikatakan
sedikit mengingat konsumen masih diberi keleluasaan memilih. Dengan catatan,
stok yang dimiliki masih berlimpah.
Sebagai contoh kami meminang sarung Atlas dengan
tipe Favorit 500. Sebagai tambahan informasi, saat itu hanya merek Atlas yang
tersedia. Sarung ini dilego dengan harga Rp 60 ribu. Cukup terjangkau, bukan?
Kotaknya berwarna kuning dengan logo “Atlas” besar
di tengah. Logo Behaestex edisi ulang tahun ke-66 hadir di sudut atas kotak.
Terdapat pula stiker yang merekat di tubuh sarung.
Sarung tersebut memiliki motif kotak-kotak dengan
warna dasar abu-abu. Motif klasik yang sangat jamak dijumpai. Tak banyak variasi
desain
yang
ditawarkan namun tetap mempesona.
Permukaan kain terasa halus serta memiliki jahitan
yang rapi dan solid. Konstruksi sarung terasa kokoh. Hanya ada sedikit kekakuan
karena belum bersentuhan dengan sabun cuci.
Sensasi ini begitu unik, membeli sarung di
minimarket selayaknya membeli sabun mandi atau mie instan. Terlihat “sepele”
namun kehadiran sarung tersebut mungkin bisa menjadi pembeda dalam cerita hidup
seseorang. Sebagai contoh, sang sarung
bisa digunakan pada acara resmi, acara keagaman, sebuah hadiah, sebuah
bingkisan atau pelengkap sandang di hari besar, dan pelbagai fungsi lainnya
yang amat sayang jika tidak mampu dijalankan. Ringkas, begitu taktis. Dan
perubahan kecil itu bisa terjadi ketika Anda berkunjung ke minimarket di dekat rumah!
Mudah dijangkau karena berkurangnya hambatan
geografis barangkali menjadi faktor kunci dalam strategi pemasaran yang
dilakukan. Inilah salah satu seni membeli sarung di minimarket. Sebuah
pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.
(OTK/MSY)