-->



Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

"No"

Home Layout Display

Posts Title Display

"No"

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

writeitmagazine
Sarung Atlas Favorit 500. Foto: Writeitmagazine/UPG
Write it - Toko swalayan versi kecil atau minimarket terus tumbuh dan berkembang. Sejak era 2000-an tren kemunculannya sangat masif. Kini kita dapat menjumpai minimarket di pelbagai tempat. Di jalan raya, di perkampungan, di stasiun kereta api, di SPBU atau di banyak tempat yang dahulu tak pernah terbayangkan.

Lazimnya minimarket, toko ini menyediakan pelbagai kebutuhan manusia. Mulai dari perlengkapan mandi, alat-alat listrik, makanan ringan sampai makanan berat, bahkan pakaian dalam. Semua bisa dijumpai di minimarket.

Sarung, sebagai bagian dari sandang, ternyata juga bisa ditemui di minimarket. Berdasarkan pantauan kami, sarung telah menghiasi rak-rak minimarket sejak beberapa tahun terakhir. Atau setidaknya sejak tahun 2017. Harganya pun terbilang “standar” atau “wajar”. Terkadang harganya sama seperti harga di retail besar, mall, atau toko khusus yang menjual sarung. Terkadang, justru lebih murah.

Di beberapa minimarket kota Bandung, terpampang belasan kotak sarung yang menghiasi rak. Rak ini cukup dekat dengan meja kasir. Pilihan motif dan warnanya cukup beragam. Tetapi jika ditelisik lebih jauh setiap model hanya memiliki satu unit. Sehingga kita tidak bisa membeli beberapa sarung dengan motif dan warna yang sama persis.

Tentu jumlah ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan toko khusus sarung atau retail besar. Tetapi juga tak bisa dikatakan sedikit mengingat konsumen masih diberi keleluasaan memilih. Dengan catatan, stok yang dimiliki masih berlimpah.

Sebagai contoh kami meminang sarung Atlas dengan tipe Favorit 500. Sebagai tambahan informasi, saat itu hanya merek Atlas yang tersedia. Sarung ini dilego dengan harga Rp 60 ribu. Cukup terjangkau, bukan?

Kotaknya berwarna kuning dengan logo “Atlas” besar di tengah. Logo Behaestex edisi ulang tahun ke-66 hadir di sudut atas kotak. Terdapat pula stiker yang merekat di tubuh sarung.

Sarung tersebut memiliki motif kotak-kotak dengan warna dasar abu-abu. Motif klasik yang sangat jamak dijumpai. Tak banyak variasi desain yang ditawarkan namun tetap mempesona.

Permukaan kain terasa halus serta memiliki jahitan yang rapi dan solid. Konstruksi sarung terasa kokoh. Hanya ada sedikit kekakuan karena belum bersentuhan dengan sabun cuci.

Sensasi ini begitu unik, membeli sarung di minimarket selayaknya membeli sabun mandi atau mie instan. Terlihat “sepele” namun kehadiran sarung tersebut mungkin bisa menjadi pembeda dalam cerita hidup seseorang.  Sebagai contoh, sang sarung bisa digunakan pada acara resmi, acara keagaman, sebuah hadiah, sebuah bingkisan atau pelengkap sandang di hari besar, dan pelbagai fungsi lainnya yang amat sayang jika tidak mampu dijalankan. Ringkas, begitu taktis. Dan perubahan kecil itu bisa terjadi ketika Anda berkunjung ke minimarket di dekat rumah!

Mudah dijangkau karena berkurangnya hambatan geografis barangkali menjadi faktor kunci dalam strategi pemasaran yang dilakukan. Inilah salah satu seni membeli sarung di minimarket. Sebuah pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.

(OTK/MSY)

Leave A Reply