Write It - Gerimis dengan sendunya menuruni kota Bandung sejak siang. Suasana sore kala itu pun begitu remang. Rasanya seperti berada di dalam ruang yang ditopang tiang-tiang logam. Dingin, kaku, namun penuh keyakinan.
Di antara raungan dingin itu kami mencoba menicicipi minuman kekinian. "Es boba" atau "boba", begitu orang menyebutnya. Dengan penyajian yang juga dingin, tentunya.
Minuman ini bermerek Gulu Gulu, produk dari Sour Sally Group. Gerainya tersedia di banyak kota besar Indonesia. Biasanya mereka membuka bisnis di pusat perbelanjaan atau mal. Sepintas "bentuk" minuman ini mengingatkan kami pada Chatime yang lebih dulu dikenal luas.
Varian Royal Milk Tea dengan ukuran reguler jadi pilihan kami. Harganya tak sampai Rp30 ribu. Mahal atau murah? Itu relatif.
Rasanya legit, manis, namun tidak berlebih. Cocok untuk selera kami yang terkadang jengah dengan rasa manis minuman sejenis yang disediakan gerai kaki lima. Tentu dengan harga yang lebih terjangkau. Dan tentu saja lebih sering kami konsumsi ketimbang minuman "sekelas" Gulu Gulu.
Rasa susu begitu mendominasi. Sungguh kentara. "Kesan" teh tetap ada, hanya saja baru muncul di belakang. "After taste"-nya juga masih terasa seperti minuman teh, bukan susu.
Dalam segelas Gulu Gulu ini sudah barang tentu terdapat bola-bola "boba". Ukurannya tak terlalu besar, standar umum. Rasanya tawar namun terbalut paduan susu dan teh tadi. Kekenyalannya juga pas, masih nyaman untuk digigit.
Secara umum varian minuman ini cukup menyenangkan. Walau terasa "kental" namun masih dalam koridor yang sesuai. Bisa dinikmati kapan saja, termasuk di udara dingin.
Dalam paket penjualan Gulu Gulu memberikan sedotan atau pipet dengan bahan karton (kertas). Terdapat pula tulisan "Keep The Sea Plastic Free" pada kemasan sedotan.
Yang menjadi catatan, jika kebijakan ini dikaitkan dengan isu lingkungan tentu saja dapat memberikan penilaian positif. Hanya saja, terdapat aroma kertas yang sangat kentara saat meminumnya.
Lebih lanjut, menurut kami, sedotan kertas ini secara masif juga berpengaruh pada rasa minuman. Rasanya begitu berbeda ketika meminum langsung dan melewati sedotan kertas. Ada rasa "getas" jika menggunakan sedotan kertas. Dan pada akhirnya kami lebih memilih menenggak langsung dari gelas plastiknya. Lebih nikmat.
(OTK/MSY)