Write It - Malam sudah begitu larut, hari sudah
berganti menjadi esok. Namun tubuh belum bisa dibaringkan mengingat masih ada
beberapa pekerjaan non-komersial
yang harus dilakukan.
Pekerjaan yang dilakukan dengan cara “semi
outdoor” ini menuntut kami bersentuhan dengan angin malam. Rasanya cukup riskan
jika perut dalam keadaan kosong. Guna menjaga kebugaran tubuh maka tidak ada
salahnya untuk menyantap mi instan.
Cukup banyak stok mi instan yang tersedia.
Akhirnya kami memilih Mi ABC Selera Pedas dengan rasa semur ayam pedas untuk
menjadi “teman” malam ini. Tak
banyak pertimbangan, hanya karena sempat turun hujan ringan maka mi berkuah tampaknya lebih cocok.
Harga mi ini bisa di bilang standar saja.
Bahkan kala itu kami membelinya dengan potongan harga yang cukup menarik di
salah satu supermarket Kota
Kembang.
Lantas kami memasaknya dengan cara yang
biasa-biasa saja. Tentu dengan telur setengah matang.
Bagi kami, sensasi pertama dari mi ini adalah
“klasik”. Ya, kami sudah mengenal mi ini sejak, sekitar, dua dekade lalu. Sejak
kemasannya vertikal lalu berpindah menjadi horizontal. Sejak varian rasa semur
ayam pedas bungkusnya berwarna kuning hingga menjadi merah-kuning. Terlebih,
rasa sup ayam pedas serta rasa gulai ayam pedas merupakan varian yang sudah
sangat lama beredar di pasaran.
Aroma pedas begitu kentara. Tidak
menyengat, tapi dapat teridentifikasi oleh indra penciuman dengan mudah.
Namun bagaimana dengan kadar pedasnya?
Tentu saja tidak terlalu pedas alias sangat moderat. Bisa dibilang mi ini hanya
satu atau dua level di atas mi instan reguler yang tidak memiliki “gelar”
pedas. Meski begitu gelar pedas tetap pantas disematkan mengingat rasanya yang
memang pedas.
Hal
ini bisa menjadi kekurangan dan juga kelebihan. Bagi Anda pencinta rasa pedas yang
“terlalu” mungkin perlu menambahkan saus sambal, cabai bubuk atau cabai dengan
takaran tertentu agar mi ini bisa sesuai dengan selera Anda. Sedangkan bagi Anda yang tidak begitu
suka rasa pedas yang “terlalu” atau tidak kuat, rasanya kandungan pedas
moderatnya sangat cocok untuk dikonsumsi. Sekali lagi, kata kunci rasa pedasnya
adalah moderat.
Tekstur mi ini sendiri tergolong kecil.
Lebih kecil dari mi instan merek
Indomie. Kekenyalannya pun tidak terlalu. Mi ini juga
mudah putus ketika dikunyah. Bagi kami, tekstur semacam ini cocok.
Secara umum rasa mi ini adalah asin gurih.
Tidak manis seperti semur yang biasa kita jumpai. Agak unik namun mampu
menciptakan kesan tersendiri. Rasanya pun terasa masih sama seperti pada dekade
yang lalu.
Kuah mi ini berwarna cokelat. Cocok dengan
namanya: semur. Ya, walaupun tidak manis. Warna tersebut dihasilkan dari kecap
yang tersedia dalam opsional bumbunya.
Secara umum mi instan ini cocok untuk
menjadi pilihan. Rasanya yang unik mampu menjadi alternatif ketika Anda bosan
dengan rasa mi kuah
yang itu-itu saja. Terlebih, level pedas yang dikandung masih sangat kompromi
dan upgradeable. Tidak terlalu mainstream
tapi sangat layak untuk menempati ruang penyimpanan makanan pada rumah atau
kamar kos Anda.
(OTK/MSY)